Terpujilah wahai engkau Ibu Bapak Guru…..
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku….
Semua baktimu akan kuukir didalam hatiku….
Sebagai Prasasti terima kasihku ‘tuk pengabdianmu…..
Sepenggal sajak dari hymne Guru sebagai pengantar dari saya untuk mengucapkan Selamat Hari Guru ke-70 tahun 2015 ini, meskipun telat 2 hari tp saya tetap ingin mengucapkan selamat sebagai rasa terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh insan pendidikan terutama seluruh guru, dan lebih khusus lagi kepada guru-guru yang telah mendidik saya dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi.
Ngomong-ngomong tentang guru, sebenarnya motivasi utama saya untuk menulis postingan ini adalah karena saya tergelitik untuk menanggapi salah satu status di timeline Facebook saya yang menyebutkan : “Subhanallah….Upacara hari guru (pgri) alun alun dikepung mobil mobil keren bak showroom Sejahteralah umar bakri “
Apakah statement diatas salah??? tentu saja tidak salah karena kenyataannya memang demikian. Kemarin pada hari rabu tanggal 25 November 2015, memang diadakan upacara besar memperingati hari Guru yang diikuti oleh perwakilan guru se-Kabupaten Ngawi, yang bertempat di Alun-alun Merdeka Kabupaten Ngawi, dan memang tidak salah status diatas menyebut bahwa parkiran Alun-alun memang dipenuhi oleh mobil para guru yang hadir. Memang tidak kali ini saja, bisa dipastikan apabila ada acara di pendopo, alun-alun, atau di Dinas Pendidikan sendiri, apabila menghadirkan guru dalam jumlah yang banyak pasti disertai pula dengan mobil-mobil yang berjajar rapi di parkiran dan jalan. Apakah guru punya mobil salah??? atau tidak pantas???
Saya kira sah-sah saja apabila kondisinya demikian, semenjak adanya sertifikasi / tunjangan profesi guru yang di berikan menurut ketentuan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, kesejahteraan para guru mulai diperhatikan oleh pemerintah. Apabila kesejahteraan bertambah otomatis daya beli bertambah dan tidak salah apabila sebagian guru mewujudkannya dalam bentuk kendaraan roda empat (mobil). Saya kira wajar dan sah-sah saja kok… hehehehe…
Saya sendiri juga turut senang apabila kesejahteraan guru diperhatikan, karena memang saya berasal dari keluarga guru, mbah saya guru, bapak saya guru, ibuk saya guru, paklek, pakdhe, bulek juga guru, bahkan saya menikah dapat mertua pun dua-duanya juga guru…hehehe…
Menurut hemat saya perlu pemikiran yang lebih bijaksana dan menyeluruh bila melihat kesejahteraan guru, jangan dilihat dari mobil-mobil yang berjejer saja (yang mungkin bagi sebagian orang terkesan pamer, sok orang kaya baru, atau apalah…) tapi perlu dirunut kebelakang pula, bagaimanakah kesejahteraan guru sebelum adanya sertifikasi. Saya anak guru, saya paham betul bagaimana sederhananya kehidupan guru sebelum adanya sertifikasi, saya mengalami masa kecil dimana kami sekeluarga harus tinggal di perumahan guru sebelum punya rumah sendiri, merasakan enaknya lauk ayam atau daging hanya sekali sebulan pas tanggal muda, merasakan uang saku sekolah yang pas-pasan dibandingkan teman-teman lainnya, tidak bebas menentukan kuliah dimana dan jurusan apa sesuai minat dan keinginan, dan kesederhanaan dan keterbatasan yang lainnya. Anggaplah kesejahteraan yang sekarang diterima oleh guru, adalah reward dari pengabdian dan hidup dalam kesederhanaannya di waktu lalu. Tidak perlu lah kita saling iri dan dengki, Insya Allah rejeki sudah ada yang mengatur… 😀
yah… postingan ini mungkin hanya sebagai pelepas uneg-uneg saya, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada saudara yang status nya saya jadikan bahan di postingan ini, intinya ini hanya curhat… biarkanlah guru memanen apa yang telah mereka tanam setelah berpuluh-puluh tahun lamanya mengabdi.
Terakhir kembali saya ucapkan Selamat Hari Guru, semoga dengan kesejahteraan yang semakin membaik, diiringi dengan perbaikan kapasitas dan kualitas guru dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan, sehingga kedepan dapat menghasilkan generasi yang unggul, berakhlak, cerdas dan beretika…, sehingga dapat membawa Indonesia menuju kehidupan bernegara dan berdemokrasi yang baik… Amin.. amin ya Robbal Alamin……
aktif lagi blognya Opa Gandhi.
iyes betul..sy juga anak guru..dan kelak pengen jadi bu guru jugaaa 😀